BWIPOST.CO.ID, BANYUWANGI – Nasib Tragis menimpa seorang gadis berinisial “NN” berusia 14 tahun asal Banyuwangi, Jawa Timur. Di usianya Yang masih belia harus menanggung beban psikis Yang amat berat, ia dirudapaksa (diperkosa) tetangganya Hingga hamil dan Putus Sekolah.

Saat Ditemui di kediamannya, siswi kelas Dua disebuah sekolah menengah pertama (SMP) Yang berlokasi di wilayah Gambiran tersebut terlihat murung dan tak banyak bicara. Wajah paras cantiknya nampak seolah tak kuasa menyembunyikan kesedihan atas nasib Yang dialaminya.

Begitu Pula Yang dirasakan orang tua “NN”, Nampak sangat terpukul atas kejadian tersebut, mereka tak menyangka jika sang predator perenggut masa depan anak gadisnya itu tak lain adalah tetangganya sendiri yang Juga masih kerabat dekatnya.

“Usia kehamilan korban berjalan 7 bulan, Dari informasi bidan pada akhir Januari ini anak saya akan melahirkan, disarankan untuk operasi sesar. Ujar ID (50), orang tua “korban” pada Jumat Malam (17/1/2025).

Pria Yang kesehariannya bekerja buruh serabutan itu menyebutkan jika penyebab kehamilannya putrinya diduga akibat ulah tetangganya berinisial “SDA”, informasi tersebut berdasarkan pengakuan “NN” Usai didesak Oleh ibu kandungnya soal penyebab kehamilannya.

Dari Pengakuan “NN”, diketahui awal mula dirinya dipaksa “SDA” untuk melakukan hubungan suami istri disertai ancaman menggunakan pisau. Aksi bejat pelaku dilakukan di rumah korban saat keadaan rumah sepi.

Masih dalam pengakuannya, terungkap korban mengalami Pencabulan sebanyak tujuh kali. Hingga suatu ketika ibunya mengetahui Kalau “NN” hamil setelah dibawa ke seorang bidan Yang berada di cluring.

informasi lain Yang berhasil dihimpun Oleh media ini, Pihak terlapor Pelaku beserta orang tuanya pernah meminta Ketua RT setempat untuk membantu memfasilitasi atau mediasi dengan keluarga korban agar kasus tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

“Pernah dilakukan mediasi terlapor pelaku mengakui telah mencabuli “NN” Hingga hamil, Bahkan terlapor Pelaku siap bertanggung jawab untuk menikahi korban. namun upaya tersebut sia-sia tidak terjadi kesepakatan dalam mediasi itu. orang tua korban tetap akan melanjutkan kasus tersebut ke jalur hukum”, Kata Hamid, Ketua RT setempat membenarkan adanya mediasi sebelum kasusnya dilaporkan ke polisi.

Dikonfirmasi perihal kasus ini, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama samtama Putra melalui Kasatreskrim, disampaikan oleh Kanit renakta Ipda Andi Restu S.H, bahwa perkembangan penanganan kasus ini masih terus berlanjut.

“Kami sudah koordinasi dengan pihak pelapor, pemeriksaan korban dijadwalkan akan dilakukan dikediamannya. Alasannya kondisi kesehatan korban tengah hamil besar sehingga tidak memungkinkan untuk memenuhi panggilan pemeriksaan”, Tuturnya.

Lanjut, Ipda Andi Restu, S.H. pihaknya meminta pihak Pelapor ataupun keluarga korban untuk bersabar. Menurutnya, surat Laporan kasus ini baru masuk ke mejanya pada 7 Januari 2025, dan kasus ini masih tahap penyelidikan.

“Kasus ini sedang dalam penyelidikan, Kami harap pihak pelapor ataupun keluarga korban untuk bersabar. Kami pastikan Penanganan kasus ini sudah berjalan sesuai prosedur”, Tutupnya, saat dihubungi mediai ini melalui aplikasi pesan WhatsApp. Sabtu (18/1/2025). (Red/Tm)

By REDAKSI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *