Banyuwangi – Penguatan struktur organisasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kabupaten Banyuwangi tidak hanya berfokus pada kesiapan tata kelola, melainkan lebih jauh pada pengokohan soliditas internal. Hal ini tercermin dari disiplin organisasi yang terjaga, semangat gotong royong yang tumbuh kuat, serta komposisi struktural Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang dirancang untuk menjamin kesinambungan kepemimpinan, penguatan ideologi, dan peningkatan kualitas organisasi khususnya di peningkatan kualitas organisasi khususnya di tingkat akar rumput.
Rangkaian upaya ini menjadi landasan utama bagi kerja-kerja politik DPC PDIP Banyuwangi, terutama dalam menjawab kebutuhan rakyat serta memperkuat peran partai dalam menggerakkan demokrasi dan membangun keberadaan yang lebih dekat dengan masyarakat.
Bukti nyata kontribusi yang diberikan oleh salah satu figur kader unggulan, Desi Prakasiwi, terlihat dari pencapaiannya dalam Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) tahun 2024 lalu, di mana ia berhasil mengumpulkan sebanyak 13.190 suara. Angka ini bukan hanya sekadar prestasi personal, melainkan juga menegaskan bahwa tuntutan masyarakat – khususnya dari kalangan Gen Z, Millennial, dan kelompok Baru Membangun Ekonomi (BP Bumer) telah menemukan respons yang signifikan melalui kepemimpinan yang dekat dengan akar rumput.
“Desi mampu merespon aspirasi, menjawab tantangan yang ada di dalam partai, sekaligus mengkonsolidasi dan menyinkronkan kerja-kerja politik baik secara personal maupun proporsional,” ujar salah satu sumber dari internal struktur PDIP Banyuwangi.
Menurut pandangan yang ada, masyarakat saat ini hanya menginginkan bukti nyata, bukan sekadar klaim. Oleh karena itu, keberadaan Desi Prakasiwi tidak dapat dianggap sebagai fenomena semata, melainkan sebagai fondasi fundamental untuk memperkuat strategi partai dalam menghadapi masa depan. Hal ini menjadi sangat relevan mengingat berbagai tantangan yang muncul, mulai dari pemilih muda yang semakin kritis, dinamika digital yang berkembang pesat, hingga tekanan ekonomi yang dirasakan oleh banyak lapisan masyarakat.
Ketiga aspek tersebut justru menjadi keunggulan Desi Prakasiwi. Ia memiliki kemampuan dalam memanfaatkan teknologi digital dengan baik, memiliki jaringan dan pemahaman terkait metode ekonomi, serta mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi. Meskipun tidak memiliki wewenang eksekutif tertentu, ia menunjukkan komitmen yang tinggi dengan tidak ragu mengeluarkan dana pribadi untuk kepentingan masyarakat Banyuwangi di luar anggaran yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Cabang (APBC). Model kerja seperti ini membuat masyarakat semakin mengenal siapa Desi Prakasiwi dan apa kontribusinya, sekaligus menjadi contoh bagi sesama kader.
Sumber tersebut juga menambahkan bahwa keberadaan Desi tidak menutup kemungkinan untuk belajar dari teman-teman senior. diyakini bahwa ia akan terus mengembangkan diri serta berkontribusi lebih besar bagi partai dan masyarakat.
Sebagaimana diketahui Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Jawa Timur akan menyelenggarakan Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab). Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan pengurus yang kompeten dan mampu menjalankan berbagai program kerja kerakyatan yang menjadi prioritas partai.
Agenda yang direncanakan berlangsung pada tanggal 20-21 Desember 2025 akan digelar di Kota Surabaya. Peserta yang diundang meliputi seluruh pengurus DPD PDIP Jawa Timur, serta Ketua, Sekretaris dan Bendahara (KSB) dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Panitia Anggota Cabang (PAC) PDIP se-provinsi Jawa Timur. (*)